script src='http://kendhin.890m.com/smile/smile.js' type='text/javascript'/>
Gara-gara Nyari Gorengan
05.27 | Author: abu_fahdlan

Bismillahirrahmanirrahim.
Dua hari lembur ngerjain skripsi ternyata capek juga. Punggung kaku, leher kaku 2 (kayak judul sinetron aja Kaku 1 kaku 2 :hihi:) Makanya sore tadi ana JJS (Jalan-jalan sore) nyari gorengan di kompleks pondokan UNHAS, sekalian mencari udara segar (ada danau buatan lho di dekat situ). Pas lagi ngantri di warung gorengan yang lagi ramai-ramainya, pandangan ana nyangkut (layangan putus kali) ke sebuah pemandangan yang selalu saja menarik (astagfirullah), dari kejauhan tampak rombongan akhwat multazimah (insya Allah) lagi berjalan menuju sebuah mobil mewah merek....??? gak ngerti deh! pokoknya mobil mewah, dan ternyata bukan numpang, tapi salah satu akhwat itu sendiri yang nyetir! subhanallah. Buru-buru pandangan di tundukkan, sambil istigfar karena udah memperhatikan agak lama, muncul beberapa hal beruntun di benak ana. simak satu persatu ya...

Bismillahirrahmanirrahim.
Dua hari lembur ngerjain skripsi ternyata capek juga. Punggung kaku, leher kaku 2 (kayak judul sinetron aja Kaku 1 kaku 2 :hihi:) Makanya sore tadi ana JJS (Jalan-jalan sore) nyari gorengan di kompleks pondokan UNHAS, sekalian mencari udara segar (ada danau buatan lho di dekat situ). Pas lagi ngantri di warung gorengan yang lagi ramai-ramainya, pandangan ana nyangkut (layangan putus kali) ke sebuah pemandangan yang selalu saja menarik (astagfirullah), dari kejauhan tampak rombongan akhwat multazimah (insya Allah) lagi berjalan menuju sebuah mobil mewah merek....??? gak ngerti deh! pokoknya mobil mewah, dan ternyata bukan numpang, tapi salah satu akhwat itu sendiri yang nyetir! subhanallah. Buru-buru pandangan di tundukkan, sambil istigfar karena udah memperhatikan agak lama, muncul beberapa hal beruntun di benak ana. simak satu persatu ya...

Ana teringat saudara ana (sepupu) yang setelah memakai jilbab di usir dari rumahnya :'( padahal beliau dari keluarga yang cukup berada. Orang tuanya murka karena hal itu. Dianggapnya anaknya ikut aliran sesatlah, kuno lah, bahkan di katai orang gila! (semoga Allah mengampuni paman dan tanteku tersebut). Setelah diusir kehidupannya berubah drastis, dari seorang anak yang dimanjakan dengan banyak fasilitas jadi terpaksa hidup serba terbatas. Pernah lho ana membeli sepasang sepatu buat dia, soalnya temannya lapor klo alas sepatunya udah lepas, katanya dia sendiri yang mergokin sepupuku itu lagi ngelem sepatu. Beda banget khan dengan akhwat yang pake mobil itu? Begitulah, tidak semua orang dimudahkan jalannya ketika hendak menjalankan kebaikan. Tapi serba mudah belum tentu gak ada fitnahnya, bahkan bisa jadi itu fitnah (cobaan) yang lebih besar, waspadalah! waspadalah! Sebaliknya serba kekurangan bisa menjadi wasilah kita untuk mendapat banyak bonus dari bersabar.

Alhamdulillah karena kesabarannya, sekarang semuanya udah lebih baik. Dia udah dapat kiriman bulanan lagi dari orang tuanya. Selama diusir memang dia tetap menjaga silaturahmi dengan orang tuanya, nelpon nanyain kabar, berkunjung, ngirim kue buatannya sendiri.... hati mana sih yang gak luluh? Ditambah lagi dengan doa yang dipanjatkannya di setiap 1/3 malam.

Akhwat kaya! entah kenapa ana jadi minder karenanya :toe: Dari dulu ana selalu berfikir buat nyari akhwat yang lebih miskin dari ana, setidaknya sama lah.... Meski kadang ana juga berfikir, mestinya Ikhwan yang punya motor, nyari akhwat yang gak punya motor and sebaliknya biar saling mbonceng ke ta'lim gt lho... :topOK: Yang satu ini tentu gak ilmiah banget. Gak ada yang salah dengan akhwat kaya, gak semua orang kaya sombong kog. Jadi klo khawatir bakal di remehin karena miskin, mestinya gak perlu layu sebelum berkembang. Yang mesti diliat tetap agamanya, insya Allah miskin atau kaya, jika agamanya baik maka kebahagiaanlah yang akan didapatkan. Abdullah bin Amr ibnul Ash rahimahullah mengkhabarkan bahwasanya Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim)

Abu Hurairah Radiyallahu ‘anhu mengkhabarkan dari Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda :

“Wanita itu dinikahi karena 4 perkara. Karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya. Pilihlah wanita yang memiliki agama, engkau akan bahagia.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sifat-sifat wanita yang sepantasnya para ikhwan pilih sebagai istri sehingga ia bisa menjadi pengurus rumahmu dan pendidik anak-anakmu adalah wanita yang memiliki agama dan akhlak yang dapat membantumu untuk taat kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Yang mengingatkanmu ketika engkau lupa, menolongmu ketika engkau ingat, mengurus dan memperhatikanmu ketika engkau ada, menjaga hartamu dan kehormatannya ketika engkau tidak ada. Dia membuatmu ridha ketika engkau marah, mentaatimu ketika engkau perintah dan berbuat baik serta berbakti kepadamu.

Sesungguhnya wanita mulia yang menjaga kehormatannya tidak akan menyombongkan dirinya di hadapanmu dengan harta dan kecantikan yang ada padanya. Tidak pula dengan kedudukan dan nasab (keturunannya). Gak perlu minder lagi nih... :)

Hati-hati saat keluar rumah! tundukkan pandangan, sebarkan salam, singkirkan duri dari jalan. Klo nyangkut, segera palingkan pandangan dan jangan tergoda untuk mengulang kedua kalinya.

Di dalam Shahihain dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

“Telah ditetapkan atas anak turun Adam bagiannya dari perzinaan, akan sampai padanya tanpa bisa terhindar, maka zina mata adalah dengan memandang…”

Inilah sedikit uneg-uneg dari ana yang awam ini. Salam buat IkhwaH PUSDAMM FBS UNM (Katanya namanya berubah ya akhi? Apa dong nama yang baru? Semoga senantiasa istiqamah), IKHWAH SCMM FMIPA UNM, KBM TEKNIK UNM, SC AL FURQAN, dan seterusnya. Juga buat ikhwah Ulil Albab (Nazhorokumullah ya akhy)

This entry was posted on 05.27 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

1 komentar:

On 15 Januari 2009 pukul 23.35 , Anonim mengatakan...

Salamun 'alaik...

Memang seharusnya menjaga pandangan itu penting, so jaga mata, jaga hati, tangan, pokoke semuanya.

Tak semua akhwat yang kaya menginginkan kemewahan yang sama dengan apa yang dimilikinya saat ini, sebab untuk apa lahir di keluarga kaya jika kebahagiaan tidak pernah diperoleh.

Kebahagiaan bagi seorang akhwat menurut ana pribadi adalah mendapatkan pasangan hidup yang membawanya pada keselamatan dunia akhirat (suatu ruang lingkup yang kompleks)