script src='http://kendhin.890m.com/smile/smile.js' type='text/javascript'/>

Kepada Umat yang dimurkai yang Allah Azza wa Jalla berfirman tentang mereka

فَبَآؤُواْ بِغَضَبٍ عَلَى غَضَبٍ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ مُّهِينٌ

“Karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan. dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan.” (QS.Al Baqarah: 90).

Kepada Umat yang dimurkai yang Allah Azza wa Jalla berfirman tentang mereka

فَبَآؤُواْ بِغَضَبٍ عَلَى غَضَبٍ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ مُّهِينٌ

“Karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan. dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan.” (QS.Al Baqarah: 90).

Kepada umat yang hina dan rendah, yang Allah telah mencampakkan atas mereka kerendahan dan kehinaan disebabkan kekufuran mereka dan pembunuhan terhadap nabi-nabi mereka:

ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُواْ إِلاَّ بِحَبْلٍ مِّنْ اللّهِ وَحَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ وَبَآؤُوا بِغَضَبٍ مِّنَ اللّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُواْ يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللّهِ وَيَقْتُلُونَ الأَنبِيَاء بِغَيْرِ حَقٍّ ذَلِكَ بِمَا عَصَوا وَّكَانُواْ يَعْتَدُونَ

“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. yang demikian itu Karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas”. (QS.Ali Imran:112)

Ini adalah sebagian dari sifat-sifat kalian yang dengannya kalian berhak mendapatkan kehinaan, kerendahan dan kemurkaan dari Allah. Tidak ada yang dapat mengangkat derajat kalian kecuali dengan berpegang terhadap tali (agama) Allah dan menjaga perjanjian dengan kaum muslimin hingga hari ini, bahkan hingga hari kiamat.

Kalian tidak memiliki sandaran dalam keimanan dan beraqidah, kalian tidak memiliki sandaran dalam kejantanan dan keberanian. Kalian masih saja berperang dari belakang dinding, permusuhan diantara kalian sendiri sangatlah hebat.

Sesungguhnya sifat-sifat buruk kalian sangatlah banyak, diantara suka berkhianat, menipu, menebarkan fitnah, menyalakan api peperangan, berjalan di muka bumi dengan membawa kerusakan. Setiap kalian menyalakan api peperangan, maka Allah pun memadamkannya.

Sesungguhnya sejarah kalian kelam dan hal itu merupakan perkara yang telah diketahui oleh seluruh umat hal itu dari kalian.

Maka untuk umat ini, saya menyatakan –dan dinyatakan pula oleh setiap muslim yang jujur- (wahai Yahudi), jangan kalian sombong dan congkak, jangan kalian terpesona dengan apa yang kalian peroleh dari kemenangan palsu. Sesungguhnya kalian –demi Allah- tidak akan menang menghadapi tentara Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan yang berada di atas aqidah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, yaitu aqidah tauhid “LAA ILAAHA ILLALLAH”.

Kalian tidak pernah menang melawan pasukan yang dipimpin oleh orang semisal Khalid bin Al-Walid, Abu Ubaidah bin Al-Jarrah, Sa’ad bin Abi Waqqash, ’Amr bin Al-‘Ash, Nu’man bin Muqorrin, serta mereka yang terdidik di atas aqidah Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan manhaj Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Mereka mendidik pasukan mereka di atas perkara tersebut. Mereka menuntun pasukannya untuk menegakkan kalimat Allah, tidak ada yang mampu menghadapi mereka dari pasukan yang lebih kuat dari kalian, termasuk pasukannya kaum Persia dan Romawi.

Kalian (Yahudi) tidak akan menang melawan pasukan yang demikian keadaannya, ini aqidahnya, ini manhajnya dan tujuannya adalah menegakkan kalimat Allah. Kalian hanya dapat menang melawan pasukan yang terbelakang:

فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا

59. Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan” (QS Maryam:59)

Kalian dapat menang melawan pasukan yang mayoritasnya tidak beraqidah seperti aqidahnya Muhammad, para shahabatnya, tidak pula berada di atas manhaj Muhammad dan bala tentaranya. Dan bukan pula dengan tujuan (untuk menegakkan kalimat-Nya) yang dengannya mereka berjihad.

Terhadap mereka - yang bagaikan buih - inilah kalian dapat menang. Disebabkan kelalaian dan kekalahan mereka, maka tegaklah negara kalian, lantas kalian menjadi congkak di muka bumi dan kalian menyebarkan kerusakan:

وَقَضَيْنَا إِلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ فِي الْكِتَابِ لَتُفْسِدُنَّ فِي الأَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيرًافَإِذَا جَاء وَعْدُ أُولاهُمَا بَعَثْنَا عَلَيْكُمْ عِبَادًا لَّنَا أُوْلِي بَأْسٍ شَدِيدٍ فَجَاسُواْ خِلاَلَ الدِّيَارِ وَكَانَ وَعْدًا مَّفْعُولاًثُمَّ رَدَدْنَا لَكُمُ الْكَرَّةَ عَلَيْهِمْ وَأَمْدَدْنَاكُم بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَجَعَلْنَاكُمْ أَكْثَرَ نَفِيرًاإِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا فَإِذَا جَاء وَعْدُ الآخِرَةِ لِيَسُوؤُواْ وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُواْ الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُواْ مَا عَلَوْاْ تَتْبِيرًا

4. Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar".
5. Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.
6. Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.
7. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. (QS. Al-Isra’:4-7).

Inilah sejarah kalian dan demikianlah Allah memperlakukan kalian. Dan jika kekalahan masa lalu kalian di tangan kaum Majusi.Maka Insya Allah kalian akan mendapatkan kekalahan yang lebih besar di tangan pasukan Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, pasukan Islam. Sebagaimana yang Allah janjikan terhadap kalian tentang hal itu, disebabkan kehinaan dan kerendahan kalian di sisi-Nya.

وَإِنْ عُدتُّمْ عُدْنَا وَجَعَلْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ حَصِيرًا

“Dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya kami kembali (mengazabmu) dan kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS.Al-Isra’:8).

Kini kalian kembali dan akan kembali menghadapi kalian - kekuatan Allah yang super Hebat - yang Dia tidak akan mengingkari janjinya. Yakni melalui tangan-tangan dari pasukan Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam, bukan melalui tangan antek-antek kalian, bukan pula dari antek Barat yang Nashara dan materialistis.

Jangan kalian terpesona, jangan kalian congkak, demi Allah kalian tidak akan menang melawan Islam, pasukan Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam, Al-Faruq (Umar bin Khattab, pen), Khalid (bin Al-Walid) dan saudara-saudara mereka dari tentara Allah, tentara Islam.

Dan kepada seluruh kaum muslimin, baik pemerintah maupun rakyatnya, berbagai kelompok, partai, ulama dan para pemikir. Sampai kapan kalian selalu condong kepada kehidupan yang hina ini? Sampai kapan kalian hidup bagaikan buih? Sampai kapan...sampai kapan...sampai kapan?

Dimana para cendekia kalian? Dimana para ulama kalian? Dimana para pemikir kalian? Mana panglima ketentaraan kalian? Sungguh kalian telah mendirikan berbagai sekolah dan perguruan tinggi, lalu apa hasilnya?

Demi Allah, kalaulah sekiranya dibangun seper sepuluh dari sekolah dan perguruan tinggi ini di atas metode kenabian, baik aqidahnya, akhlaknya, penerapan syari’atnya secara bijaksana, niscaya hal itu akan menerangi dunia dengan cahaya Iman dan Tauhid. Maka akan hancurlah kegelapan kejahilan, syirik, bid’ah, sehingga musuh-musuh tidak akan menguasai kalian seperti keadaan ini.

Jikalau sebagian perguruan tinggi tegak di atas manhaj yang benar, lalu ada yang menyusup kedalamnya orang yang tidak menyukainya, sehingga merubah keadaan orang itu dan merubah pandangan kebanyakan orang yang telah belajar darinya. Hanya kepada Allah kita mengadu.

Bukankah dengan kejadian yang pahit ini mengharuskan kalian untuk mengoreksi kembali metode - yang diterapkan di sekolah dan perguruan tinggi kalian – tentang proses dan cara mendidik? Apakah telah tiba saatnya untuk memikirkan dengan penuh kesungguhan dalam merubah berbagai kondisi ini, melakukan perubahan secara total? Kemudian menegakkan metode Islam yang benar, yang bersumber dari Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya Shallallahu alaihi wasallam dan manhaj salafus shalih.Demi Allah, tidak akan menjadi baik akhir dari umat ini, kecuali dengan cara merujuk kepada baiknya generasi terdahulu.

Hendaklah kalian merubah metode pendidikan yang secara umum tidak memberikan hasil baik bagi kalian kecuali hanya buih. Lalu tegakkan sebagai penggantinya metode Robbani - yang tidak ada kebaikan, kemenangan dan kesuksesan bagi kalian di dunia dan di akhirat kecuali dengannya-. Jika kalian menghendaki untuk diri dan umat kalian mendapatkan kemenangan, kebaikan, pertolongan atas musuh-musuhNya, terkhusus atas kaum yang Allah telah campakkan kepada mereka kehinaan dan kerendahan.

Khusus kepada pemerintah Muslimin :
Sesungguhnya kalian memiliki tanggung jawab yang sangat besar:
Pertama: Hendaklah kalian komitmen dengan Kitabullah, Sunnah Rasul-Nya, jalannya para Khulafa Ar-Rosyidin dalam beraqidah, beribadah, berpolitik. Serta membimbing rakyat, mendidik mereka di atas hal tersebut. Dan wajib atas kalian –kewajiban dari Allah sebagai Rabb kalian- untuk membuang undang-undang (selain hukum Allah) yang menyebabkan kekalahan –demi Allah-. Bimbinglah umat kalian dalam seluruh aspek kehidupannya, baik agama maupun dunianya dengan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya dan Khulafa’ Ar-Rosyidin.

Sesungguhnya kalian adalah hamba-hamba Allah dan kalian hidup di atas bumi milik-Nya dan kalian makan, minum dan berpakaian dari rezqi pemberian-Nya. Maka diantara hak-Nya atas kalian, yaitu kalian harus menyembah-Nya, bersyukur kepada-Nya dan merasa mulia dengan berpegang kepada agama dan syari’at-Nya. Lantas kalian komitmen dengannya dan memerintahkan hal itu kepada rakyat kalian, sehingga manusia berpegang di atas agama penguasa-penguasa kalian. Sesungguhnya Allah mencegah kejahatan melalui perantaraan penguasa lebih dari mencegahnya dengan Al-Qur’an, sebagaimana yang diucapkan oleh Khalifah Utsman.

Kedua: Hendaklah kalian membentuk pasukan Islam yang terdidik di atas Kitabullah dan Sunnah dan menjadikannya sebagai pondasi bagi pasukan Islam dan untuk mencapai tujuan dan target dari pasukan yang tegak di atas manhaj Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam
Wajib bagi kalian mendidiknya diatas aqidah, manhaj Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, metode Al-Faruq, Khalid (bin Al-Walid) dan mendidiknya di atas tujuan yang telah ditentukan oleh Allah kepada Muhammad Shallallahu alaihi wasallam dan para shahabatnya, agar mereka menjadi tentara Allah dengan sebenar-benarnya. Disaat itulah mereka tidak akan terkalahkan:

وَإِنَّ جُندَنَا لَهُمُ الْغَالِبُونَ
“Dan Sesungguhnya tentara Kami Itulah yang pasti menang”.
(QS As-Shoffat:173)

Bukanlah dengan tujuan duniawi dan dengan syi’ar jahiliyyah dari fanatisme suatu kaum atau negara atau daerah, atau bahkan yang lebih buruk dari itu. Sudah cukuplah bagi kalian –insya Allah- dan telah cukup pula bagi rakyat kalian apa yang telah menimpa kalian dan mereka dari penghinaan yang berasal dari umat yang paling hina dan rendah. Mereka menentang kalian, sombong dan congkak atas kalian. Demi Allah tidak ada yang mampu menolak berbagai tindak kejahatan dan kesombongan itu kecuali dengan berpegang teguh dengan Islam dan mendidik umat serta pasukan kalian di atas prinsip-prinsipnya, dasar-dasarnya, disertai dengan meninggalkan semua syi’ar, pemikiran dan aqidah yang menyebabkan umat merasakan kenyataan yang sangat pahit ini.

Kepada rakyat Palestina secara khusus:
Hendaklah rakyat ini mengetahui bahwa Palestina tidaklah dimenangkan kecuali dengan Islam, melalui tangan Al-Faruq milik Islam dan pasukan Islamnya di bawah bimbingan Al-Faruq. Tidaklah akan dapat dibebaskan (tanah Palestina) dari kotoran Yahudi kecuali dengan Islam yang benar pula, sebagaimana dimenangkannya melalui tangan Al-Faruq.

Kalian telah melakukan lemparan batu terhadap mereka dan aku tidak mengetahui ada rakyat yang memiliki kesabaran seperti kalian. Akan tetapi kebanyakan dari kalian tidak membawa aqidah yang dimiliki Al-Faruq, tidak pula manhajnya. Sekiranya jihad kalian ditegakkan di atas ini, maka akan terselesaikan problem kalian dan kalian akan mendapatkan pertolongan dan kemenangan.

Maka wajib atas kalian untuk menegakkan aqidah,manhaj dan jihad kalian di atas Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya dan berpegang teguh secara keseluruhan dengan tali Allah dan jangan kalian berpecah belah. Lakukan semua ini dengan kesungguhan dan ikhlas di masjid-masjid kalian, sekolah-sekolah, perguruan-perguruan tinggi. Bersikap jujurlah terhadap Allah dalam semua itu. Insya Allah pasti pertolongan akan datang untuk mengalahkan saudara-saudara monyet dan babi itu.

Sesungguhnya penduduk Syam yang muslim mendapatkan janji yang benar melalui lisan Hamba yang benar dan dibenarkan ,yaitu Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dimana mereka mendapatkan kemenangan melawan Yahudi dan Nashara. Maka singsingkanlah lengan kalian dengan penuh kesungguhan. Niscaya Allah akan mewujudkannya untuk kalian. Tanpa itu semua, kalian tidak akan mendapatkan hasil kecuali kegagalan dan kerugian. Dan tidak –demi Allah-, tidak akan bermanfaat bagi kalian adanya campur tangan Amerika dan tidak pula PBB ataupun fanatisme yang terkutuk terhadap suatu kaum,atau negara.

Maka bersegeralah menuju kepada sebab –sebab pertolongan yang hakiki. Cukuplah bagi kalian banyaknya pengalaman yang tidak membawa hasil dan tidak akan membawa hasil bagi kalian sedikitpun. Janganlah kalian seperti apa yang disebutkan dalam sebuah sya’ir:
“Bagaikan unta dipadang pasir yang mati kehausan
Sementara air dipikul diatas punggungnya”

“Ya ALLAH, kokohkanlah umat ini diatas petunjuk, sehingga mulia para penolong agamaMu dan menjadi hina musuh-musuhMu.
Ya allah, tinggikanlah kalimatMu dan agungkanlah agamaMu dan agungkanlah kaum muslimin.

Bimbinglah mereka menuju jalanMu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengarkan do’a.”

Ditulis oleh :
Rabi’ bin Hadi Umair Al-Madkhali
Pada tanggal 21-7-1421 H.
DIKUTIP DARI: http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1085

This entry was posted on 05.50 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: